Wednesday 18 February 2009
Saat Semuanya Benar-benar Berakhir
Malam ini... terakhir aku mendengar suaramu.. aku kembali menangis...
Kenapa tidak kau bunuh saja aku sekalian?
Kenapa mesti perlahan kau iris hati..
lalu jantungku..
dan semuanya berhenti berdetak.
Aku mati.
Tapi bukan fisikku
Aku yang mereka sebut kebahagiaan
Aku api kecil yang tersiram hujan
Menyisakan asap kecil yang menari
lalu hilang berlari...
Aku mati.
Aku hanya fisik tak bernyawa
tubuh tak berharga
Aku hanya bisa bergerak
bukan berpikir dan merasakan...
Aku padam
Menyisakan kegelapan malam
Yang terhias dengan air mata
Hati yang terluka dalam
Meninggalkan semua cerita...
Kenapa tidak kau bunuh saja aku sekalian?
Kenapa mesti perlahan kau iris hati..
lalu jantungku..
dan semuanya berhenti berdetak.
Aku mati.
Tapi bukan fisikku
Aku yang mereka sebut kebahagiaan
Aku api kecil yang tersiram hujan
Menyisakan asap kecil yang menari
lalu hilang berlari...
Aku mati.
Aku hanya fisik tak bernyawa
tubuh tak berharga
Aku hanya bisa bergerak
bukan berpikir dan merasakan...
Aku padam
Menyisakan kegelapan malam
Yang terhias dengan air mata
Hati yang terluka dalam
Meninggalkan semua cerita...
Labels:
tribute to the past
|
0
comments
Sunday 15 February 2009
Tunasusila dan Cinta
Kemarilah, dan nikmati saya
Saya bukan segelas kopi atau semangkuk sup
Tapi saya bisa memuaskan anda
Saya bukan telepon genggam atau sebuah laptop
Tapi saya bisa ditebus dengan sebuah harga
Kemarilah, bersenang-senang dengan saya
Saya bukan televisi atau game konsol
Tapi saya bisa menghibur anda
Saya bukan sebuah ranjang atau sebuah selimut
Tapi saya bisa membuat anda nyaman
Saya bukan segelas kopi atau semangkuk sup
Tapi saya bisa memuaskan anda
Saya bukan telepon genggam atau sebuah laptop
Tapi saya bisa ditebus dengan sebuah harga
Kemarilah, bersenang-senang dengan saya
Saya bukan televisi atau game konsol
Tapi saya bisa menghibur anda
Saya bukan sebuah ranjang atau sebuah selimut
Tapi saya bisa membuat anda nyaman
Labels:
goresan
|
0
comments
Thursday 12 February 2009
Mimpi Yang Lebih Indah
Tik tok tik tok tik tok..
Jarum detik bergerak membuat lingkaran.
Aku masih berbaring
Kututup mataku dengan guling
Aku sedang tidak ingin berpikir
Karena setiap ku berpikir
Air mata ini kembali mengalir
lagi,
lagi,
lagi.. sampai habis
lalu ku terlelap.
Dewi mimpi seolah berpihak padaku.
Aku hanya lihat... Gelap
Kegelapan yang lebih baik dari dirimu
Kegelapan yang indah
Karena ku tak perlu bertemu bayang semu mu dibalik kelopak mata
Kegelapan yang abadi
karena ku ingin ini abadi, tak perlu kubangun lagi dan melihat cahaya pagi.
kegelapan yang sunyi... Sepi..
Hanya detak detik yang berbunyi..
Tik tok tik tok tik tok
kosan, desember 2008
Jarum detik bergerak membuat lingkaran.
Aku masih berbaring
Kututup mataku dengan guling
Aku sedang tidak ingin berpikir
Karena setiap ku berpikir
Air mata ini kembali mengalir
lagi,
lagi,
lagi.. sampai habis
lalu ku terlelap.
Dewi mimpi seolah berpihak padaku.
Aku hanya lihat... Gelap
Kegelapan yang lebih baik dari dirimu
Kegelapan yang indah
Karena ku tak perlu bertemu bayang semu mu dibalik kelopak mata
Kegelapan yang abadi
karena ku ingin ini abadi, tak perlu kubangun lagi dan melihat cahaya pagi.
kegelapan yang sunyi... Sepi..
Hanya detak detik yang berbunyi..
Tik tok tik tok tik tok
kosan, desember 2008
Labels:
goresan
|
0
comments
Subscribe to:
Posts (Atom)
author
About Me
- farichah
- chirpy duckling, petrichor addict, criminal mind, a rookie writer, believed that zombies are exist
scrap
once upon
Friends
follow or not
Followers
visitor
Tinggalkan jejak anda...
Feedjit
doodle
Powered by Blogger.