Monday 26 April 2010

Mahakam Sang Sungai Maha Besar


Di luar, awan-awan kecil bertengger diatas laut biru layaknya buih minuman soda yang baru dituang. Aku terbangun saat awak kabin menyalakan mikrofon dan mengumumkan bahwa para penumpang harus segera menggunakan seatbelt mereka masing-masing. Setidaknya itu yang sayup-sayup kudengar saat mataku masih setengah tertutup karena rasa kantuk. Aku menoleh kearah jendela. Awan-awan yang tadinya menutupi laut kini berada diatasku. Guncangan pesawat makin jelas terasa, seperti busway yang sedang mengerem. Tak lama kemudian roda-roda pesawat menyentuh tanah landai beraspal, barulah aku dapat bernapas lega. Tangga pesawat kuturuni dengan tergesa-gesa akibat rasa tidak sabar menapakkan kaki kembali ke tanah. Perjalanan sekitar dua jam ini agak membosankan karena hanya langit yang kulihat. Tidak percaya akhirnya aku sampai juga disini, dimana di hadapanku terpampang tulisan besar “Sepinggan Balikpapan”

author

author

About Me

My Photo
farichah
chirpy duckling, petrichor addict, criminal mind, a rookie writer, believed that zombies are exist
View my complete profile

scrap

scrap

once upon

once upon

Friends

follow or not

follow or not

Followers

visitor

visitor

Tinggalkan jejak anda...

doodle

doodle
Powered by Blogger.