Sunday 24 January 2010
Dalam Semangkuk Pempek
Saya menemukan satu sterofoam kecil berisi pempek dengan berbagai jenis di kulkas untuk cemilan
Lalu saya potong kecil-kecil dan saya kelompokkan menjadi 3 bagian sama rata...
"iah" (saya)
"imam" (adik saya)
"ilham" (adik saya juga)
lalu saya goreng bagian 'iah' dan menyimpan sisanya ke dalam kulkas...
Saya sedikit teringat dengan percakapan dengan seorang kawan (atau pacar) tentang keadilan yang menurutnya tidak pernah ada
"Keadilan hanya dirasakan orang-orang kaya
Bagi orang miskin, keadilan baru dirasakan jika melihat orang lain yang miskin dan cacat
Dan seterusnya melihat kebawah"
Kami pun berdebat santai, dan meskipun saya tidak menyukai debat, saya menghargai pendapatnya tanpa memojokkan pendapatku sendiri.
"Definisi keadilan pada masing-masing orang berbeda tergantung kepada pengetahuan yang mereka miliki. Jika orang miskin tidak pernah tahu tentang kehidupan orang kaya, maka mereka akan menganggap hidup ini adil" kataku
"Tidak juga, Einstein tidak pernah merasa mendapat keadilan, keadilan itu tidak ada. Jika ada, apa contohnya?" katanya
"....." saya diam
Saya menaburkan abon ikan diatas pempek yang baru matang tadi,
tidak lebih dari sepertiga bagian. Karena di plastiknya seolah tertulis untuk iah, imam dan ilham
Keadilan itu ada, sayang.
Meskipun hanya dalam semangkuk kecil pempek dan abon ikan :)
Saturday 23 January 2010
Untitled
Aku tidak pernah tahu kalau menjadi seorang sanguin terkadang membuat kesal
Aku juga tidak tahu kalau menjadi seorang sanguin juga membuat orang salah sangka
Salah menangkap arti ceria yang selalu ku tebar tanpa tebar pilih
Salah menangkap ekspresi jujur yang tidak pernah berhasil disembunyikan
Haaah...!! Inilah saya, persetan kau anggap apa..
Jika kau suka, bawa aku dan simpan baik-baik dalam wadah kaca yang lapang
Jika tidak, pecahkanlah wadah itu biar aku keluar, kembali menyusur sungai lepas
Kebon Jeruk, 24 Januari 2010
Aku juga tidak tahu kalau menjadi seorang sanguin juga membuat orang salah sangka
Salah menangkap arti ceria yang selalu ku tebar tanpa tebar pilih
Salah menangkap ekspresi jujur yang tidak pernah berhasil disembunyikan
Haaah...!! Inilah saya, persetan kau anggap apa..
Jika kau suka, bawa aku dan simpan baik-baik dalam wadah kaca yang lapang
Jika tidak, pecahkanlah wadah itu biar aku keluar, kembali menyusur sungai lepas
Kebon Jeruk, 24 Januari 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)
author
About Me
- farichah
- chirpy duckling, petrichor addict, criminal mind, a rookie writer, believed that zombies are exist
scrap
once upon
Friends
follow or not
Followers
visitor
Tinggalkan jejak anda...
Feedjit
doodle
Powered by Blogger.