Wednesday 26 May 2010
(Bukan) Teori Hujan
Mereka turun perlahan dari langit membawa perubahan pada diri manusia. Ya, seperti sindrom-sindrom kesepian mungkin, atau galau, atau sunyi. Tapi perasaan kesepian, galau dan sunyi ini dalam konteks yang menyenangkan.
Mungkin perubahan suhu akibat hawa sejuk yang dibawanya membuat nyaman dan menciptakan rasa ingin berkumpul dengan orang-orang yang dicintainya. Jika kebetulan orang itu tidak bersama, maka perasaan kesepian itu kemudian muncul.
Mungkin aroma tanah basah menaklukan neuron dalam otak dan mengaktifkan memori-memori lawas tentang orang yang dikasihinya dan apa-apa saja hal-hal menyenangkan yang dilakukan bersamanya. Jika kebetulan orang itu tidak ada, maka muncul perasaan galau.
Mungkin suara percikan dan gemuruh khas nya saat menyentuh tanah membuat suasana lebih ramai. Ya, mereka memang berisik. Namun toh telinga kita menikmatinya, seolah diberi ruang pribadi untuk menikmati kesunyian. Kesunyian dalam gemuruh hujan.
Sedikit tentangnya. Sedikit tentang perasaanku terhadapnya, "Aku mencintaimu hujan"
Thursday 20 May 2010
3/4 (Tiga per Empat)
"Heh..!! minggir-minggir..!! ngapain kau disitu?" ujarku saat melihat dia berada di 3/4 gang sempit yang sedang berusaha kulalui.
Aku mulai memperlambat langkahku..
dari lari menjadi berjalan
dari berjalan menjadi melangkah perlahan
lalu berhenti.
Dia berada tepat didepanku, memandang mataku dan membisu
"Permisi, jangan disini, jangan di 3/4 jalanku, masa depan tinggal seperempat lagi dan kau menghalangi jalanku" ujarku mulai kesal
Lalu dia tersenyum, manis sekali
Membuatku terlena sampai tidak ingin berjalan lagi, apa lagi berlari.
Dia bukan laki-laki, bukan pula perempuan.
Dia tidak buruk rupa, tidak pula rupawan
tapi dia memesona..
kusapa dia dan menanyakan namanya..
"Kau siapa? berani-beraninya menghalangi jalanku"
dia mengucap satu kalimat..
"Aku keadaan..."
(dedicated to my abandoned thesis at 3/4)
Kebon Jeruk, 20 Mei 2010
Aku mulai memperlambat langkahku..
dari lari menjadi berjalan
dari berjalan menjadi melangkah perlahan
lalu berhenti.
Dia berada tepat didepanku, memandang mataku dan membisu
"Permisi, jangan disini, jangan di 3/4 jalanku, masa depan tinggal seperempat lagi dan kau menghalangi jalanku" ujarku mulai kesal
Lalu dia tersenyum, manis sekali
Membuatku terlena sampai tidak ingin berjalan lagi, apa lagi berlari.
Dia bukan laki-laki, bukan pula perempuan.
Dia tidak buruk rupa, tidak pula rupawan
tapi dia memesona..
kusapa dia dan menanyakan namanya..
"Kau siapa? berani-beraninya menghalangi jalanku"
dia mengucap satu kalimat..
"Aku keadaan..."
(dedicated to my abandoned thesis at 3/4)
Kebon Jeruk, 20 Mei 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)
author
About Me
- farichah
- chirpy duckling, petrichor addict, criminal mind, a rookie writer, believed that zombies are exist
scrap
once upon
Friends
follow or not
Followers
visitor
Tinggalkan jejak anda...
Feedjit
doodle
Powered by Blogger.