Monday 11 April 2011
Love Your Parents While You Can (Part 2)
21.00
Sampai juga saya di rumah. Setelah mengganti seragam dengan baju yang nyaman, saya lalu mengerjakan tugas kantor ditemani segelas teh hangat.
21.45
Saya keluar kamar sejenak. Suara-suara ramai di luar rumah menarik perhatianku. Suara-suara itu seperti suara orang-orang yang membaca surat Yasin. Sayup-sayup terdengar suara salah satu dari mereka:
".........Bu Haji meninggal........."
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Memang Bu Haji itu siapa? Bu Haji adalah seorang ibu-ibu tua tetangga saya, yang pernah saya ceritakan di post sebelumnya. Ya, pada akhirnya dia meninggal. Saya tidak mendengar si A menangis, mungkin karena ia lelaki tangguh sehingga mampu menyimpan air matanya dan menumpahkannya saat tidak ada yang melihat. Setidaknya itu pikiran positif saya setelah terlalu banyak hal negatif tentangnya yang membuat saya ikut-ikutan berpikir negatif.
Sampai juga saya di rumah. Setelah mengganti seragam dengan baju yang nyaman, saya lalu mengerjakan tugas kantor ditemani segelas teh hangat.
21.45
Saya keluar kamar sejenak. Suara-suara ramai di luar rumah menarik perhatianku. Suara-suara itu seperti suara orang-orang yang membaca surat Yasin. Sayup-sayup terdengar suara salah satu dari mereka:
".........Bu Haji meninggal........."
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Memang Bu Haji itu siapa? Bu Haji adalah seorang ibu-ibu tua tetangga saya, yang pernah saya ceritakan di post sebelumnya. Ya, pada akhirnya dia meninggal. Saya tidak mendengar si A menangis, mungkin karena ia lelaki tangguh sehingga mampu menyimpan air matanya dan menumpahkannya saat tidak ada yang melihat. Setidaknya itu pikiran positif saya setelah terlalu banyak hal negatif tentangnya yang membuat saya ikut-ikutan berpikir negatif.
Mungkin ini artinya ia tidak akan pernah mendengar teriakan ibunya
...untuk sekedar meminta sedikit bantuan
Mungkin sekarang ia dapat bernapas lega
...atau menyesal karena pernah membentak ibunya
Mungkin hari ini ia tidak menangis
...namun bukan berarti ia tidak sedih kehilangan sosok ibu
Mungkin, mungkin dan mungkin
...ya, hanya mungkin
---------------------------------------------------------------------------------------------------
"baru pulang?"
"iya bu, abis dari Depok, ngerjain skripsi"
"saya butuh uang nih, kemarin saya jatuh tangan kanan saya keseleo"
"oh, saya hanya ada segini bu"
"aduh, makasih ya"
"nanti kalau saya udah kerja, insyaAllah bisa bantu bu Haji lebih banyak"
Dan janji itu tak pernah kutepati
Kebon Jeruk, 11 April 2011
Labels:
goresan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
author
About Me
- farichah
- chirpy duckling, petrichor addict, criminal mind, a rookie writer, believed that zombies are exist
scrap
once upon
Friends
follow or not
Followers
visitor
Tinggalkan jejak anda...
Feedjit
doodle
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment